A to Z tentang Dyslexia

A to Z tentang Dyslexia Berikut adalah tanya jawab A to Z tentang Dyslexia yang bersumber dari diskusi komunitas Homeschooling Muslim N...

A to Z tentang Dyslexia
A to Z tentang Dyslexia
Berikut adalah tanya jawab A to Z tentang Dyslexia yang bersumber dari diskusi komunitas Homeschooling Muslim Nusantara (HSMN) Semarang.

1. Bunda Amalia

a. Bagaimana perbedaan anak dislexia dengan anak yg kurang distimulasi membaca?
b. Bagaimana cara menstimulasi anak yang menolak belajar membaca?

Jawab :
Anak dengan dyslexia akan terus mengalami kesulitan membaca sepanjang hidupnya, namun bukan bearti tidak akan bisa. Yang diintervensi tentu akan mengalami percepatan kualitas membaca daripada yang tidak, dan lebih bisa membuat startegi belajar yang cocok untuk dirinya sendiri.


Stimulasi belajar membaca untuk anak disleksia akan terus dilakukan selama dia sekolah, artinya orang tua dan guru harus terus belajar mencari cara dan memotiovasi anak agar mau berusaha dan belajar. Sekali lagi, mereka secara kognitif sangat baik, IQ nya minimal cerdas hingga genius, artinya mereka pasti bisa.


Membentuk sikap belajar mereka itu yang harus dipelajari oleh orang tua dan guru. Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda, mari kita kenali dan gali dari situ.


2. Bunda Rizky
  • Bila usia 2 atau 3 tahun masih belum bisa merespon jika dipanggil nama atau diajak interaksi, apakah bisa disebut disleksia? Penanganan bagaimana dan harus kemana saja?
  • Apa saja yang menjadikan anak itu disleksia? mengingat dewasa ini banyak ditemukan anak disleksia.

Jawab :
a. Belum tentu, namun banyak anak dengan disleksia diawali dengan keterlambatan berbahasa yang disebut Gangguan berbahasa Ekspesif. Apabila dikhawatirkan ada gangguan berbahasa reseptif hingga usia tsebut, dibawa untuk konsultasi dengan ahlinya sangat disarankan. Silakan cek milestone berbahasa anak, apabila anak sudah terlambat melewati setiap milestone lebih dari 6 bulan, setiap orang tua sebaiknya mulai mencari tahu kepada ahlinya. Di semarang sudah ada beberapa dokter spesialis tumbuh kembang anak.

b. Disleksia itu disandang oleh individu, dan diturunkan (bersifat hereditas). hanya sebagian kecil kasus disleksia yang terjadi karena brain injured


3. Bunda Hapsari
Anak saya 5 tahun. Kadang pakai sandal kanan kiri masih tertukar, kata "cepat2", jadi pecet2. Cebok jadi becok. Kalau adaptasi cepat dan banyak temannya. Tapi ada tanda lain seperti lupa bawa mainan dan agak ceroboh. Untuk baca tulis belum terdeteksi karena di TK alam juga belum diajarkan. Bagaimana cara terapinya? Terima kasih

Jawab :

Jika belum mendapatkan pemeriksaan (screening / assesment), yang bisa ibu lakukan adalah memberi intervensi berupa merevisi semua ucapan dia yg masih terbalik-balik, lakukan terus menerus hingga konsisten. Disleksia tidak melulu kesulitan tentang belajar CaListung (meski itu domain area kesulitannya), disleksia juga membuat anak sulit dalam hal orientasi, skala, spasial, short memory lost, sekuens.

Resiko Disleksia bisa diketahui di usia pra sekolah, meski kesepakatan profesional menyataklan diagnosanya baru bisa tegak diatas 7 tahun.


4. Bunda Meydiana
Bunda, saya punya keponakan laki-laki usia 5,8 th. Secara keseluruhan tidak ada masalah. Cuma masih selalu tanya kanan dan kiri yang mana? Apakah ini termasuk tanda-tanda disleksia? Terimakasih penjelasannya.

Jawab :

Termasuk, silakan digali lagi apabila ada tanda-tanda lainnya ya..

Ciri-ciri anak dengan resiko disleksia di usia Prasekolah :

  • Kidal atau tidak terampil jika hanya menggunakan 1 tangan saja
  • Bingung membedakan sisi kanan dan kiri
  • Grusa-grusu atau tidak melakukan sesuatu tanpa terorganisir
  • Miskin kosa kata, banyak menggunakan kata ganti 'ini-itu'
  • Kesulitan memilih kosa kata yang tepat, misalnya 'kolam yang tebal' padahal maksudnya 'kolam yang dalam'.
  • Jadi kalau dia bercerita tidak runut, nampak kesulitan mengungkapkan ceritanya, banyak kata-kata diganti dengan ini itu, semua teman dipanggil "teman" karena tidak hapal namanya.

5. tanggapan dari bunda Amalia

Anak saya apabila di tanya lisan misal r-u-m-a-h, bisa mengeja "rumah", tetapi ketika melihat tulisannya, dia kesulitan, bahkan menolak melihat tulisannya. Sampai usianya sekarang 7 tahun masih sering bertanya mana kanan-kiri. Apakah saya bisa mewaspadai anak saya disleksia?

Jawab :

Boleh diwaspadai. Kasus-kasus neurologis seperti disleksia jarang berdiri tunggal, banyak temannya. Namanya dysgraphia (kesulitan menulis/gambar), Dyscalculia (kesulitan di area berhitung & logika) dan teman-teman lainnya seperti DHD/ADD/OCD bahkan ODD

Lebih baik curiga daripada kecolongan. Anak disleksia secara fisik nampak baik-baik saja, kan secara kognitif mereka cerdas. Thats why sering disebut invisible disabilities. Banyak kasus anak disleksia terlambat didiagnosa, sekitar kelas 4 keatas, dampaknya sudah luas. Pemeriksaan dini amat disarankan agar anak dengan resiko disleksia/disleksia tidak perlu menggalami kegagalan dalam self  esteem nya :)



7. Bunda Susi

Apakah anak disleksia pasti tidak semangat bersekolah? Dan apakah anak yang menolak berangkat sekolah kemungkinan besar mengalami disleksia?

Jawab :

Belum tentu, perlu dicari tahu lebih detail mengapa anak tidak semangat bersekolah/menolak pergi ke sekolah. Mungkin awalnya bisa ditanya dari hati ke hati si anak kenapa tidak mau sekolah atau bisa ditanyakan ke sekolah kira-kira anak kita ada hambatan apa saja di sekolah ya bunda..



8. Bunda Khaira
Pemeriksaan dislexia ke mana? Ke psikolog atau bagian perkembangan anak di rumah sakit?


9. Bunda Tiwi
menyimak diskusi diatas, langkah kongkritnya kita bisa tes kan anak kita kemana ya? Psikolog/ dokter tumbuh kembang/ dokter saraf? Saran rekomendasi untuk daerah Semarang ke siapa?

Jawab :

Bisa kepada keduanya bu, silahkan hunting siapa yang paling paham mengenai hal tersebut. Protokol WHO menyatakan bisa kepada semua yang bunda Tiwi bilang termasuk konsultan syaraf anak. Saya belum punya rekomendasi untuk wilayah Semarang, tapi saya yakin pasti ada yang bisa. Tapi titip, cari ahli yang ilmunya benar, komplit & komprehensif ya!



10. Tanggapan Bu Meydiana 
Oh berarti cek ke smua ya biar mantap, dari sisi psikolog, tumbuh kembng dan saraf.

Jawab :
Betul, perhatikan juga backgroundnya ya bu, banyak ahli yang juga terjebak dengan keilmuan semu. Kita harus lebih cerdas memilih. Mohon maaf saya cerita mengapa itu penting. Beberapa minggu lalu, di Asosiasi Disleksia Indonesia mendapat anak baru usia 14 tahun yang didiagnosa sejak kecilnya autis. setelah diperiksa kembali ternyata anak ini disleksia berat dengan IQ 90 an, bayangkan kesalahan diagnosa bertahin-tahuin menyebabkan anak ini mendapatkan perlakuan, pendidikan dan pola asuh yang tidak tepat sama sekali. Semoga tidak pernah lagi ada kejadian seperti ini ya.



11. Bunda Marlina
Assalamualaikum Bun, saya juga mau tanya, apa beda disleksia dengan ADHD? Anak saya umur 12 tahun, baru bisa baca umur 10 tahun, namun sampai sekarang dia masih minder dan tidak mau bermain dngan temen sebayanya, maunya bermain dengan anak yang lebih kecil atau orang dewasa. Dia sangat sensitif, bila tersinggung dengan temannya tidak mau brangkat ke TPQ. Saya sudah memberi pngertian kalau temannya itu tidak ada yang nakal, bagaimana caranya memotivasi agar dia percaya diri dan bisa menangani sendiri masalah dengan temannya, karena dia sudah berumur 12 tahun.


Untuk anak disleksia yang sudah baik, minimal tingkat perkembangannya bisa apa bun? Dari segi sosial emosional, bahasa dan kognitifnya?

Jawab :

Disleksia adalah kesulitan belajar spesifik diarea Calistung pada anak cerdas dengan IQ normal - ke atas.
ADHD adalah Attention Deficit Hyperactive Dysorder, gangguan prilaku yang ditandai dengan inatensi di berbagai setting. Anak ADHD sering ditemukan dalam performance yang super petakilan, benar-benar tidak bisa diam, banyak bergerak tanpa tujuan yang jelas.



Ada baiknya Bunda Marlina, mengajak ananda "ngobrol" sama om tante psikolog ya, supaya diketahui apa yang membuat ananda bersikap/berprilaku demikian. Untuk anak desleksia yang sudah baik, minimal tingkat perkembangannya :
Sosial : Bisa berteman dengan teman-temannya dengan lebih baik, demikian juga dengan orang dewasa di sekitarnya.
Emosional : Bisa mengenali dan mengatur emosinya tepat sesuai konteks
Bahasa : Bisa membaca dan menulis sesuai/ mendekati tahapan membacanya



12. Bunda Dian
Untuk anak disleksia yang mengalami kesulitan dengan komunikasi dan sosialisasi, apa sajakah yang bisa dilakukan dan diberikan orang tua kepada si anak? Apakah menyekolahkan anak termasuk bisa menjadi pilihan? Atau ada pilihan lain?


Jawab :
Banyak sebetulnya, melatih kepercayaan diri anak bisa dilakukan dengan sabar dan tepat, self esteem yang baik dan positif akan membuat anak nyaman berkomunikasi dengan peer groupnya sehingga kehidupan sosialnya pun jadi lebih menyenangkan. Its okay untuk anak tau dia disleksia sehingga dia bisa dibantu untuk mengetahui kelebihan dirinya.


Bantu anak dalam kesulitannya dan dorong anak pada kelebihannya. Banyak minat bakat bisa dikembangkan untuk dia merasa PD sehingga tidak merasa minder dalam bersosialisasi. Ajak anak berkomunikasi secara intensif, dengarkan apa yang dia sampaikan dengan sabaaaaaarrrr, bantu dia menata kata-kata dengan tepat, tidak marah/menyindir/tertawa pada kesalahannya, perbaiki dengan kasih sayang penuh, sehingga dia merasa nyaman berproses melalui "kesalahan-kesalahan" teersebut.

Paradigma pendidikan pun perlu kita rubah, tidak satu metodepun dimuka bumi ini adalah yang terbaik, tetapi kita bisa memilihkan yang paling dibutuhkan oleh anak kita. Yang penting anak mau dan senang hati belajar, potensinya berkembang di semua aspek dengan maksimal. Peluk erat semua anak-anak kita ya ...


13. Bunda Bidari

Menanggapi jawaban yang sudah disampaikan bunda Sasa mengenai ahli yang benar, komplit dan komprehensif di atas. Bolehkah dijelaskan kriterianya, Bunda?

Jawab :

saya akan menjawab berdasarkan pengalaman pribadi saja ya bu supaya tidak keluar dari etika netralitas meski saya dari ADI.
Yang saya tahu, dari 50++ dr. spesialis anak neuropediatri di indonesia, hanya 2 diantara mereka yang mendalami dengan intens area neurobehaviour, satu di Bandung dan satu di Jakarta (saya domisili di Bandung). Setelah saya mempelajari bahwa kasus-kasus neurologis sangat banyak dan berkomorbid demikian rumitnya, jelaslah memilih ahli yang tepat menjadi sangat penting.

Saya pun sering mendapatkan perdebatan mengenai siapa yang berhak memeriksa anak dengan suspect gangguan neurobehaviour, apakah SpA, neuroped atau psikolog. Padahal di Inggris, prof. DR. Angela Fawcett, salah satu mbah buyut pakar neurobehaviour adalah seorang psikolog dan banyak sekali meminta kerja sama dengan para pakar neuropediatri di seluruh dunia.

Teman-teman psikolog saya pun (adik saya pun lulusan psikologi UNDIP) menyatakan pembelajaran bahasan tsb diatas hanya sepintas diberikan dibangku kuliah. sehingga banyak praktisi yang dipercaya publik sangat mungkin missdiagnosa.

Beberapa missdiagnosa yang sering trejadi adalah diagnosa ADHD, itu sampai sekitar 60% ++, anak-anak dengan mental retardasi sering misdiagnosa sebagai autis karena berperilaku autistik, anak dengan gangguan dengar berat plus MR ada yang didiagnosa autistik dan lain-lain banyak sekali.

Cerita saya mudah-mudahan bisa jadi gambaran kenapa disleksia is not as simple as difficulties in reading area, anak saya #1 Dyslexia, dyscalculia, dysgraphia, dyspaxia & ADD dengan 1Q 121, dramanya kayak film India. anak #2 Gifted & dyslexia IQ 131, yang #3 Gangguan berbahasa ekspresif. Keadaan yang "memusingkan' tsb mendorong saya memilih pertolongan yang tepat.

Walau di Semarang saya belum bisa mereferensikan seseorang, mudah-mudahan Allah bukakan dan mudahkan jalan kita ya. Tapi bila teman-teman membutuhkan bantuan dari ADI, feel free to contact me

 
14. Bunda Tari
Ana mau bertanya tentang anak kami yang mengalami disleksia dan hyperaktif. Alhamdulillah sudah menjalani terapi di Rumah Sakit. Terlihat banyak sekali perkembangan dalam cara melogika, dalam wicara sudah lancar, namun ada beberapa terlihat sedikit artikulasi yang kurang. Kendala kami sampaikan saat ini anak kami dalam usia 10 th belum bisa membaca huruf abjad. Bagaimana cara mengajarkan membaca huruf abjad sedangkan yang dilihat anak kami mengalami hurufnya memutar / tidak fokus untuk membaca? Jazakillah bun..



Jawab :
Dear bunda, wa alaykumn salam, boleh saya tahu hasil tes IQ nya berapa? Silahkan dilanjutkan apa yang disarankan oleh pihak RS ya, berikan terus akomodasi berupa remediasi di area kesulitan membacanya, meski akan jadi perjalanan panjang insya Allah setiap ketekunan akan memberikan hasil ya, semoga selalu istiqomah.

Tips mendampingi anak dengan disleksia adalah SABAR TAK TERHITUNG. Disleksia disandang seumur hidup, sehingga pendampingan kitapun sepanjang hayat :), tidak akan kita memiki kesabaran tersebut tanpa izin dan hidayah Sang Maha Pencipta. Mintalah selalu kepada sang Khalik ya, menangis, kesal, marah tidak dilarang namun tetap tawakal, berdamai denngan keadaan, ikhlas dan yakin tidak ada produk Tuhan yang gagal. Allah sudah berikan kehidupan dengan manualnya, tugas kita mencari manualnya ya teman-teman


Putra Ummu Tari IQ 120, subhanallah, ananda cerdas secara kognitif, silahkan diberikan akomodasi belajar di sekolah dan dirumah ya, perbanyak remedial belajar diarea kesulitannya, explore cara-cara belajar membaca untuk mencari metode yang ananda bisa kuasai. Untuk hyperactivity nya, silahkan dilanjutkan pengobatannya sesuai petunjuk dokter ya



Wassalamualaikum wr wb 
Semoga resume A to Z tentang Dyslexia ini bermanfaat ^,^




RESUME DISKUSI GRUP HSMN SEMARANG
Tema : DYSLEXIA 
Pembicara : Erlyza Prasty Irwansyah ST.MT.
Pukul : 12.07 - 14.30 WIB

Profil Pembicara:
erlyza prasty irwansyah ST.MM
Ibu dengan anak-anak disleksia
Ketua DPSG Indonesia & sekertaris ADI

Domisili Bandung (keluarga besar di ungaran)
Moderator: Bunda Sasa
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
hsmn
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
facebook.com/hsmuslimnusantara

 instagram: @hsmuslimnusantara
 twitter: @hs_muslim_n
 web:
hsmuslimnusantara.org

Related

Parenting 7732387163080909057

Post a Comment

Hai, saya Nurul.
Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar pada artikel ini. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam hangat.

emo-but-icon

item